Recent posts

Wisata Maluku Utara Keindahan Indonesia

19.09 , , 0 Comments

Wonderful Indonesia Wilayah Maluku Utara terdiri dari 395 buah pulau besar dan kecil. Dari jumlah itu, sejumlah 64 buah sudah berpenghuni, sementara 331 pulau lainnya tidak berpenghuni. Luas total distrik Provinsi Maluku Utara menjangkau 140.255,36 km2 dan mayoritas  adalahwilayah perairan laut yakni seluas 106.977,32km2 atau merangkum 75,27% sementara sisanya seluas 33.278 km2 atau 23.73% ialah daratan. Pulau yang termasuk besar ialah Pulau Halmahera (18.000km2), pulau yang relative sedang yakni Pulau Obi (3900km2), Pulau Taliabu seluas 3.195 km2, Pulau Bacan (2.878 km2) dan Pulau Morotai  (2.325 km2). Pulau-pulau yang relative kecil antara lain.


Wonderful Indonesia Pantai Sulamadaha
Wonderful Indonesia Wilayah ini diarungi Khatulistiwa tepatnya di Halmahera  Tengah yang memberi  efek urgen pada pemanasan air laut yang bergerak dari Samudra Indonesia ke Pasifik. Batas-batas yang mengitari distrik Maluku Utara semuanya ialah laut. Sebelah unsur timur berbatasan dengan Samudra Pasifik dan di sebelah unsur selatan berbatas dengan Laut Seram. Potensi peninggalan sejarah dan adat istiadatnya yang berasal dari kesultanan Maluku Kie Raha, kesultanan Tidore di distrik Soa sio, Kesultanan Ternate di kota Tenate dan berbagai format kesenian daerahnya. Potensi wisata kelautan atau bahari berupa pulau-pulau dan pantainya yang indah. Serta jenis  ikan hias lainnya.

Wonderful Indonesia Potensi alam diantaranya ialah batu berlubang di Sagea, Kecamatan Weda.  Hutan wisata bisa diperuntukkan untuk kepentingan Taman  Nasional di Lolobata., Kecamatan Wasile dan Aketajawe Kecamatan Oba yang memikiki species endemic rangking ke 10 di dunia.

Sejarah Maluku Utara
Wonderful Indonesia Daerah Maluku Utara pada masa sebelum bangsa-bangsa Eropa datang pada abad ke 16 telah memiliki system pemerintahan kesultanan yang menata kehidupan politik, pemerintahan, social –ekonomi, dan social-budaya. Sistem pemerintahan Moloku Kie Raha (Ternate, Jailolo, Bacan dan Tidore) lazimnya berjalan di atas partnership executive yang dinamakan Bobato ngaruha yang dengan kata lain dewan empat dan legislative (Bobato Nyagimoi setufkange atau dewan delapan belas sebagai unsure perwakilan yang ditunjuk dan dipilih.

Wonderful Indonesia Suku bangsa yang mendiami wilayah Maluku Utara berasal dari bangsa—bangsa Melanesia dan Polinesia yang terdiri dari selama 28 suku bangsa. Setiap distrik kultur selalu memakai bahasa kesatuan yakni bahasa Ternate, Tidore, dan Bacan. Di Pulau Ternate dan Tidore berikut Portugis dan lantas Belanda datang dan kemudian tinggal untuk kesatu kali di distrik Nusantara. Ternate dan Tidore unik perhatian saudagar Portugis dan Belanda sebab produksi cengkehnya yang melimpah. Sisa-sisa bangunan dari masa colonial laksana benteng masih tidak sedikit ada di kedua pulau ini.

Wonderful Indonesia Ternate dan Tidore dikelilingi oleh pantai berpasir hitam dan panorama gunung vulkanik yang estetis dan pemandangan kepulauan tropis lainnya yang mengesankan. Sebelum kedatangan Eropa ke Maluku, kesultanan Ternate ialah penguasa wilayah yang sangat penting dan paling dominan di Maluku. Pengaruh kesultanan. Pengaruh kesultanan Ternate tersebar luas ke selatan sampai ke Ambon; ke barat sampai Sulawesi; dan ketimur sampai Papua.  Kesultanan Ternate adalahkesultanan yang makmur sebab produksi cengkehnya. Hal ini memungkinkan kesultanan ini membina kekuatan mliter yang mumpuni di distrik ini

Wonderful Indonesia Pada tahun 1511, Portugis datang dan menjadi bangsa Eropa yang kesatu yang tinggal di distrik ini dan mengemban praktek perniagaan monopoli rempah-rempah. Pad tahun 1576 masyarakat Ternate mengenyahkan Portugis Lima tahun kemudian, kapal-kapal Inggris dipimpin Francis Drake pun datang tetapi ternyata mereka tidak terlalu punya minat untuk mengembangkan usaha di wilayah ini. Bangsa beda yang datang ialah Belanda yang membina perdagangan monopoli pada tahun (1599) dan Spanyol pada abad ke-17.

Pulau Ternate Wonderful Indonesia
Wonderful Indonesia  Kota Ternate adalahkota yang lumayan menyenangkan dengan latar belakang Gunung Api Gamalama (1721 m) yang kerap menerbitkan asap dan memunculkan suara gemuruh. Kawasan pasar berada di sekitar terminal Bemo dan adalahsalah satu tempat yang sangat sibuk, ramai dan pun menarik di kota Ternate. Beberapa saudagar di kota ini menawarkan mata duit koin Belanda kuno walaupun keasliannya masih butuh dibuktikan. Kantor dinas pariwisata di kota ini terdappat di Jl. Pahlawan Revolusi dimana wisatwan dapat mendapat  brosur wisata dan peta wisata. Kota Ternaate memiliki sejumlah kota wisata yang unik dikunjungi laksana Sultan dan Benteng Oranye.

Kedaton Sultan ialah bekas istana kesultanan Ternate yang di bina pada tahun 1250. Saat ini bangunan istana ini telah bermanfaat sebagai museum yang menyimpan sekian banyak  benda-benda peninggalan kesultanan dari masa lalu. Museum ini pun memiliki sekian banyak  pelengkapan militer peninggalan kesultanan dari masa lalu. Museum ini pun mempunyai koleksi sekian banyak  perlengkapan militer peninggalan Portugis dan Belanda. Mahkota Sultan Ternate adalahsalah satu koleki terbaik di museum ini. .Namun melulu dipertunjukkan pada acara tertentu. Mahkota ini diandalkan  dapat mendinginkan Gunung Gamalama yang sedang aktif.

Wonderful Indonesia Benteng Oranye di bina oleh Belanda paa tahun 1607 oleh Cornelis Matelief de Jonge dan diberi nama oleh Francois Wittert pada tahun 1609. Benteng Orange ini semula berasal dari bekas suatu benteng tua yang didirikan oleh orang Melayu dan disebut Benteng Melayu.

Di dalam benteng ini pernah menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda (Gubernur Jendral) yakni Pieter Both, Herald Reyst, Laurennz Reeaal dan JC Coum. Di Benteng ini pula Sultan Mahmud Badaruddin II (Sultan Palembang) dipisahkan di Ternate pada tahun 1822 sampai meninggal dunia pada 1852 dan makamnya terletak di perkuburan Islam di sebelah barat kelurahan Kalumpang.

Saat ini, benteng ini menjadi markas militer dan kepolisian Indonesia tetapi wisatawan diperkenankan guna melihat-lihat kemegahan benteng ini. Benteng Lainnya di sebelah Selatan pusat kota Ternate ialah benteng Kalumata yang tidak jarang disebut pun benteng Santa Lucia atau pun disebut Benteng Kayu Merah. Benteng ini semula di bina oleh Piyageta (Portugis) pada tahun 1540 lantas dipugar oleh Pieter Both (Belanda) pada tahun 1609. Wonderful Indonnesia Benteng ini pernah dikosongkan oleh Geen Huigen Schapen dan lantas diduduki oleh bangsa Spanyol sampai tahun 1663. Setelah diduduki oleh Belanda, benteng ini dibetulkan oleh Mayor Van Lutnow pada tahun 1799. Nama Benteng Kalumatan dipungut dari nama seorang pangeran Ternate yang meninggal dunia di Makassar tahun 1676. Sekitar dua kilometer dari Benteng Kalumata ada Bentteng Santo Pedro yang disebut pun Benteng Kota Janji. Benteng ini di bina oleh penguasa Portugis di suatu tempat pada elevasi 50 meter dari permukaan laut di sebelah Utara Kelurahan Ngad.

Benteng Tolucco semula di bina oleh Francisco Serao (Portugis) pada tahun 1540 dan lantas direnovasi oleh Pieter Both (Belanda) pada tahun 1610. Benteng ini tidak jarang disebut Benteng Holandia dan Santo Lucas yang terletak di unsur Utara kota Ternate. Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1661  memperbolehkan Sultan Mandarsyah untuk menduduki Benteng ini dengan kekuatan pasukan sejumlah 160 orang.

Wonderful Indonesia Benteng Takome di bina oleh Wakil Laksamana Laut Belanda yang mempunyai nama Simon Jansz Haen pada tahun 1609 dan ditempati pada 4 November 1609 oleh 100 serdadu dan benteng ini lebih dikenal dengan Benteng Wilemstad. Bentengg ini semula berperan dalam menunjang dalm perniagaan cengkeh. Kemudian perannya merosot mengekor kelesuan perniagaan cengkeh dan kesudahannya ditelantarkan pada 1651. Benteng Takome kini melulu tinggal bekasnya saja. Jembatan Residen di bina oleh pemerintah Hindia Belanda Reiden I.W. Ewer pada tahun 1811. Jembatan ini adalahpelabuhan untuk residen dan penguasa lainnya untuk terbit masuk Ternate.

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: